Dampak Positif dan Negatif QRIS terhadap Ekonomi Dunia dan Negara yang Mengadopsinya
Dampak Positif dan Negatif QRIS terhadap Ekonomi Dunia dan Negara yang Mengadopsinya
✅ Dampak Positif QRIS
-
Inklusi Keuangan & Pemberdayaan UMKM
Dengan lebih dari 56 juta pengguna dan 38 juta merchant, sekitar 92 % di antaranya UMKM, QRIS memperluas akses ke layanan digital dan sistem keuangan formal, khususnya di daerah terpencil. -
Efisiensi Transaksi dan Ekonomi Domestik
QRIS memproses lebih dari 2,6 miliar transaksi di Q1 2025 senilai sekitar US $15,5 miliar, menjadikannya pendorong signifikan menuju digitalisasi dan pertumbuhan ekonomi. -
Pengurangan Ketergantungan pada Uang Tunai dan Dolar AS
Dengan integrasi regional, QRIS mendukung penyelesaian transaksi dalam mata uang lokal, mengurangi biaya konversi dan dominasi dolar AS. -
Perluasan ke Pasar Internasional
Dimulai di ASEAN (Thailand, Malaysia, Singapura), kini juga diuji coba di negara-negara besar seperti China dan Jepang, membuka peluang jaringan pembayaran global. -
Alternatif Bagi Raksasa Pembayaran Global
Meskipun Visa dan Mastercard masih dominan, QRIS menawarkan alternatif yang lebih inklusif dan berbasis kebijakan publik.
⚠️ Dampak Negatif & Tantangan
-
Potensi Hambatan untuk Penyedia Asing
USTR menyoroti QRIS sebagai potensi hambatan perdagangan, karena persyaratan teknis dan regulasi lokal yang mungkin kurang menguntungkan penyedia global seperti Visa/Mastercard. -
Biaya dan Infrastruktur Lintas Negara
Integrasi antarnegara menghadapi tantangan tata kelola, kualitas infrastruktur, keamanan data, dan biaya, yang berpotensi menghambat adopsi terutama bagi UMKM dan pekerja migran. -
Risiko Keamanan Siber & Privasi
Semakin tingginya volume transaksi dan integrasi global meningkatkan risiko kebocoran data dan serangan siber jika tidak diimbangi pengamanan yang memadai.
🌍 Negara yang Sudah Mengadopsi QRIS
Berikut negara-negara yang telah mengaktifkan atau dalam tahap implementasi cross-border QRIS:
-
Thailand: Mulai pilot Agustus 2021 → penuh Agustus 2022
-
Malaysia: Pilot Januari 2022 → resmi Mei 2023
-
Singapura: Diluncurkan November 2023
-
Filipina: MoU telah ditandatangani, integrasi menyusul
-
Indonesia: Sebagai negara asal dan pangkalan utama
-
China & Jepang: Pilot dimulai Agustus 17, 2025
-
South Korea: Negosiasi akhir untuk infrastruktur teknis
-
ASEAN lainnya (Vietnam, Laos, Kamboja, Brunei): Bagian dari ASEAN Integrated QR system
-
Papua Nugini: Potensial mengadopsi melalui kerja sama regional
🔍 Ringkasan Dampak Global
-
Positif: Mempercepat inklusi, mendorong efisiensi transaksi, menumbuhkan peluang wisata-belanja, serta menawarkan alternatif global bagi sistem pembayaran lama.
-
Negatif: Menimbulkan friksi perdagangan, tantangan regulasi/infrastruktur lintas negara, serta potensi risiko keamanan dan biaya.
📌 Insight Tambahan
QRIS adalah fondasi utama strategi digital public infrastructure dari negara berkembang yang mengedepankan inklusi dan kedaulatan data. Meskipun sempat menimbulkan kekhawatiran di AS, QRIS justru memicu dialog soal interoperabilitas global yang lebih adil. Bila dikelola dengan hati-hati—melalui perjanjian bilateral dan pengaturan teknis—QRIS bisa menjadi model pembayaran lintas negara yang inklusif dan efisien.
Komentar
Posting Komentar